Dari hasil penelitian di perusahaan adalah sebagai
berikut.Saya mencantumkan hal umumnya karena banyak yang diprivasi dari
perusahaan mengingat perusahaan ini berjalan.
STOK
Perusahaan
mendapatkan stok barang dari pertamina yaitu depot cikampek,yang sebelumnya
uang disetorkan ke bank dengan jumlah yang sesuai dengan harga BBM yang akan
dipesan,yaitu untuk pemesannan BBM premium sebesar RP101.040.000, dengan jumlah
BBM bersubsidi yang didapat 16000L.Setelah penyetoran ke bank dengan nama akun
perusahaan yang sudah didaftarkan dibank dan pertamina(termasuk depot),maka
perusahaan mendapat LO/DO atau SO/SA.yaitu no antrian dan no pembelian BBM yang
terdaftar.
Setelah
pembelian BBM,maka pihak pertamina mengirimkan BBM ke SPBU dengan no SO/SA atau
LO/DO yang sudah diterima dari bank.Yang sebelumnya pihak SPBU memesan terlebih
dulu via SMS yang no handpone sudah didaftarkan di akun daftar no telpon SPBU
planing.Pihak pertamina melalui depot cikampek mengirimkan barang yaitu BBM
Premium sebesar 16000 litrer dengan transportir mobil tanki yang sudah
distandarkan dengan keamanan dan tentunya membawa surat jalan dari pertamina
dan sesuai no LO/DO atau SO/SA.Namun ada sedikit masalah didalam pengiriman BBM
ini.Karena memakai tanki dan tentunya sopir bisa saja dalam pengiriman ada
kecurangan meskipun sudah tersegel asli dari pertamina.harusnya di pihak SPBU
memkai system alat untuk Pembonngkaran Tanki dengan mesin digital yang akan
mengetahui langsung saat BBM dari tanki masuk ke tanki pendam.meskipun system
komputer sudah dipakai namun masih ada kekurangan karena saat BBM masuk kedalam
tanki tidak langsung bisa terdeteksi dengan baik,maka dari itu disitu ada celah
untuk melakukan permainan dari sopir tanki atau pihak karyawan SPBU yang
bekerjasama dengan sopir tanki.
Untuk
takaran harusnya dalam takaran perpompa SPBU harusnya melakukan pengujian
kuantitas setiap harinya untuk mengetahui apakah takaran yang akan masuk ke
pelanggan itu sesuai dengan yang dibeli (kelebihan atau kekurangan) karena di
SPBU belum ada System komputer untuk mendeteksi penakaran kuantitas harusnya
system deteksi takaran ini yang dibuat.agar pelanggan tidak rugi dan
perusahhaan juga tidak kebobolan karena terkadang ukuran 1 liter bensin bisa
lebih takarannya karena tidak terkontrol,harusnya jika tidak ada system
komputer yang memantau harusnya dari pihak SPBU melakukan pengujian secara
rutin.
Konsumen
SPBU
harusnya menyediakan pelayanan yang terbaik untuk pelanggan karena kenyamanan
pelanggan itu sangatlah penting dan utama dalam perusahaan penyedia jasa dan
barang. Terlihat dari jumlah operator SPBU yang kurang membuat panjangnya
antrian yang membuat orang yang mau membeli mengurungkan niatnya karena antrian
terlalu panjang.Seharusnya menyediakan operator dengan jumlah dan kapasitas
yang dibutuhkan karena mengingat jumlah transaksi yang tinggi,karena potensi
SPBU ini cukup besar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar