s

Selasa, 15 Mei 2012

Terjadinya Konflik Dalam Organisasi

Organisasi merupakan kumpulan dari beberapa kelompok orang atau kelompok dalam sebuah organisasi sudah tentu memiliki tujuan dan pandangan atau ideologi yang berbeda-beda,namun harus dijadikan satu dalam suatu wadah.Perbedaan-perbedaan ideologi antar anggota inilah yang biasanya menjadi sumber konflik,bagaimana tidak menimbulkan konflik jika salah seorang anggota mempunyai ide untuk menyelesaikan suatu permasalahan dalam organisasi tapi anggota lain tak mau memakainya,dan seorang ini kukuh dengan pendapatnya.Suatu konflik tak dapat dihindari dalam sebuah organisasi yang bila datangnya dari sifat manusiawi manusia/anggotanya,sifat manusia amatlah sulit untuk diubah.Munculnya konflik dalam suau organisasi tak selalu menimbulakan dampak negatif,konflik juga dapat dijadikan alasan dalam perubahan organisasi.Perubahan ini dapat terjadi jika manajer melakukan evaluasi terhadap perbedaan pandangan antar anggota organisasi.Evaluasi ini dapat menimbulkan berbagai kesimpulan dan ditemukan cara baru dalam memecahkan suatu masalah.Penemuan cara baru ini yang dapat memperbaiki pengambilan keputusan.Jika konflik yang ada bisa dikembangkan menjadi hal tadi maka akan muncul konflik yang berdampak positif.Apabila munculnya konflik menyebabkan adanya diskusi yang berkepanjangan dan tanpa menemukan kesepakatan antar anggota organisasi serta tidak adanya prioritas organisai maka konflik berdampak negatif.Hal ini dapat menimbulkan keterpurukan organisasi dan menghambat pengambilan keputusan secara aktual.Maka itu dalam suatu organisasi haruslah tidak memiliki perbedaan persepsi,perbedaan cara merealisasikan tujuan,perbedaan kepentingan,suatu pihak melakukan sabotasse terhadap yang lain serta sumber yang terbatas adanya.Menyadari setiap sifat dan sikap yang dimiliki manusia adalah berbeda.
Oleh karena hal-hal yang diatas, solusi awalnya itu setiap organisasi harus memiliki manajer yang terampil dan profesional. Para manajer harus mampu mengenali situasi-situasi yang mengarah pada konflik. Para manajer juga harus bisa menjadikan konflik di dalam organisasi ini yang sudah terlanjur muncul menjadi berdampak positif pada organisasi dan karyawan. Sehingga pada akhirnya tercapainya tujuan-tujuan organisasi menjadi prioritas.
Jadi konflik itu hanya berawal jika dalm organisasi itu akna mengambil suatu keputusan, tapi keputusan itu tidak semua harapkan oleh para karyawan. Maka akan terjadi suatu perdebatan yang sangat rumit, jika sudah terjadi ini solusi yang harus diambil adalah manajer karena dia yang memiliki wewenang di dalam organisasi tersebut.
Konflik ada berbagai macam jenis, yaitu:
Konflik presepsi dan emosi
Langkah pertama dalam proses konflik adalah adanya kondisi yang menunjukkan sumber konflik yang mengarahkan kepada salah satu atau kedua belah pihak untuk merasakan adanya konflik. Konflik harus dirasakan oleh pihak-pihak terkait, ada tidaknya konflik merupakan masalah persepsi. Oleh karena itu satu pihak atau lebih harus sadar akan adanya konflik. Untuk mengetahui apakah konflik tersebut termasuk konflik persepsi dan emosi dapat dilihat dari konflik terkait dengan tugas (task related) dan konflik sosioemosional (socioemotional conflict). Dengan demikian langkah pertama proses konflik adalah adanya konflik yang dipersepsikan sebagai suatu kesadaran terhadap eksistensi konflik bukan konflik yang dirasakan secara emosional.
Manifes konflik
Manifes konflik terjadi ketika konflik persepsi dan emosi dapat dilihat dalam keputusan dan prilaku yang dilakukan salah satu pihak kepada pihak lain. Manifes konflik juga dapat dinyatakan melalui gayamasing-masing dalam memecahkan suatu konflik, seperti seseorang mencoba untuk mengalahkan yang lain atau menemukan suatu solusi yang menguntungkannya. Jadi prilaku merupakan manifes konflik, karena disinilah konflik itu tampak nyata. Prilaku mencakup pernyataan, tindakan dan reaksi yang dibuat oleh pihak-pihak yang berkonflik.
Prilaku konflik ini biasanya secara terang-terangan berupaya untuk melaksanakan keputusan dalam suatu cara tertentu. Suatu proses dinamis dari interaksi. Dalam manifes konflik terdapat siklus peningkatan konflik, adanya hubungan timbal balik antara konflik presepsi dan emosi dengan konflik manifes. Hubungan timbal balik tersebut merupakan rangkaian peristiwa yang datang secara bersamaan kedalam suatu siklus. Untuk itu suatu kesalahan dan tindakan yang kurang bijak apabila tidak memahami siklus peningkatan konflik.
Siklus konflik diawali dengan prilaku yang dikomunikasikan kepada pihak lain dengan cara menciptakan suatu persepsi konflik, sekalipun pihak yang pertama tidak mempunyai naluri untuk menunjukan konflik, pihak kedua boleh menciptakan persepsi konflik itu.
Hasil konflik (Outcames conflict)
Jalinan aksi reaksi antara pihak-pihak yang berkonflik menghasilkan konsekuensi. Hasil ini dapat positif dalam arti konflik itu menghasilkan suatu perbaikan kinerja kelompok dalam hal pengambilan keputusan dan kepaduan. Atau menghasilkan negatif dalam arti merintangi kinerja organisasi yang ditandai dengan adanya pergantian, situasi politik dan stres.
Peran Mediator dalam suatu Organisasi dipegang oleh sang pemimpin organisasi. Pemimpin organisasi selaku mediator seharusnya lebih netral dan tidak berpihak pada anggota yang berkonflik sehingga bisa menjadi penengah dan juga agar masalah dalam konflik tersebut dapat terselesaikan tanpa kendala yang berarti.
Metode seorang Mediator untuk mengatasi konflik anggotanya dalan suatu organisasi:
Menghindar
Menghindari konflik dapat dilakukan jika isu atau masalah yang memicu konflik tidak terlalu penting atau jika potensi konfrontasinya tidak seimbang dengan akibat yang akan ditimbulkannya. Penghindaran merupakan strategi yang memungkinkan pihak-pihak yang berkonfrontasi untuk menenangkan diri. Manajer perawat yang terlibat didalam konflik dapat menepiskan isu dengan mengatakan “Biarlah kedua pihak mengambil waktu untuk memikirkan hal ini dan menentukan tanggal untuk melakukan diskusi”
Mengakomodasi
Memberi kesempatan pada orang lain untuk mengatur strategi pemecahan masalah, khususnya apabila isu tersebut penting bagi orang lain. Hal ini memungkinkan timbulnya kerjasama dengan memberi kesempatan pada mereka untuk membuat keputusan. Perawat yang menjadi bagian dalam konflik dapat mengakomodasikan pihak lain dengan menempatkan kebutuhan pihak lain di tempat yang pertama.
Kompetisi
Gunakan metode ini jika anda percaya bahwa anda memiliki lebih banyak informasi dan keahlian yang lebih dibanding yang lainnya atau ketika anda tidak ingin mengkompromikan nilai-nilai anda. Metode ini mungkin bisa memicu konflik tetapi bisa jadi merupakan metode yang penting untuk alasan-alasan keamanan.
Kompromi atau Negosiasi
Masing-masing memberikan dan menawarkan sesuatu pada waktu yang bersamaan, saling memberi dan menerima, serta meminimalkan kekurangan semua pihak yang dapat menguntungkan semua pihak.
Memecahkan Masalah atau Kolaborasi
Pemecahan sama-sama menang dimana individu yang terlibat mempunyai tujuan kerja yang sama. Perlu adanya satu komitmen dari semua pihak yang terlibat untuk saling mendukung dan saling memperhatikan satu sama lainnya.

SUMBER:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar